Wednesday, 10 August 2016

studi kasus anak mau menang sendiri



BAB I
IDENTITAS ANAK

A.    DATA ANAK
Nama                           : ANISKA BUDI RAHARJUNIO  
Usia                             : 6 Tahun
Jenis kelamin               : Laki-laki
Agama                         : Islam
Anak ke                       : Pertama  
Kelas                           : B
Alamat Sekolah           : SDN Muhammadiyah 1 Pataan


B.     DATA ORANG TUA
Nama Ayah                 : SAE’UN
Usia                             : 43 Tahun
Pekerjaan                     : Petani
Agama                         : Islam
Alamat                        : Desa Kasimpa Jaya Kec. TS 

Nama Ibu                    : TIJAH
Usia                             : 30 Tahun
Pekerjaan                     : Ibu Rumah Tangga
Agama                         : Islam
Alamat                        : Desa Kasimpa Jaya Kec. TS  



BAB II
ANAK MAU MENANG SENDIRI

I.         GAMBARAN MASALAH
A.      Pengertian Mau Menang Sendiri
Mau menang sendiri adalah perilaku Anak yang tidak mau dan tidak menerima kekalahan. Maksud dari kekalahan di sini adalah keadaan yang menyebabkan ia merasa tidak berhasil mencapai apa yang di inginkan meliputi hal-hal yang bersifat materi maupun non materi.
Pada Anak persekolahan adalah dunia bermain terutama Anak TK, maka permainan biasanya menjadi sebab  munculnya Anak yang mau menang sendiri. Bila ia ingin Bermain suatu permainan yang kebetulan sedang ingin dimainkan oleh Temanya, ia akan merebutnya seperti pada kasus  Guntur Cahyo Pramotyo (tidak mendapatkan Materi atau Mainan yang di inginkan) .
Perilaku mau menang sendiri ini erat sekali dengan sifat iri hati / cemburu pada Teman / Orang lain dan belum atau tidak berkembangnya kontrol diri pada Anak. Dalam bergaul Anak yang memiliki kecenderungan mau menang sendiri berusaha mendominasi / menguasai Anak lain, memaksa Temanya untuk mengikuti apa yang di inginkannya.
Pada dasarnya sifat perilaku mau menang sendiri pada anak usia prasekolah masih dapat dikatakan wajar, bila terjadi sekali-kali anak usia ini sudah dikenalkan dengan norma dan aturan yang berlaku di sekitarnya. sehingga secara kognitif seharusnya ia sudah tau perilaku yang dikatakan baik dan buru, mana yang boleh dilakukan dan mana yang tidak namun, dalam penerapanya belum selalu sesuai karena kontrol dirinnya masil dalam proses penguatan. bila perilaku mau menang sendiri muncul dengan frekuensi dan intensitas yang tinggi, hampir tiap hari atau sering kali dan dengan cara yang agresif sehingga dirasakan mengganggu di sekitarnya, maka hal tersebut sudah menjadi masalah dan tidak lagi diberikan sebagai hal yang wajar.


B.       Ciri Ciri Anak yang Mau Menang Sendiri :
Anak yang mau menang sendiri dalam kategori yang sudah bermasalah baik laki-laki maupun perempuan umumnya menunjukan ciri-ciri berikut dalam intensitas yang melebihi batas normal :
1.         Kurang Mampu Mengontrol Diri / Emosi
2.         Memiliki Kecenderungan Agresif
3.         Empati Kurang Berkembang
4.         harga diri seolah-olah yang sangat tinggi
5.         Tidak mengikuti aturan dan bertindak semaunya.
6.         Kualitas Hubungan Sosialnya Buruk

C.      hal-hal yang menyebabkan anak mau menang sendiri
hambatan dalam perkembangan sosial emosional anak yang mau menang sendiri berupa sikap perilaku dan ciri-ciri beberapa hal berikut :
1.         Tempramental Anak yang tergolong sulit
Tempramental merupakan faktor bawaan yang diturunkan oleh Orang Tua yang menyebabkan adanya perbedaan individual dalam merespon lingkungan. perbedaan tersebut menyangkut beberapa hal yaitu tingkat aktifitas, irama biologis, kecenderungan untuk mendekat atau tingkat energi reaksi, suasana hati yang negatif, serta tingkat kelakuan yang rendah menyebabkan perilaku yang mau menang sendiri mudah muncul. bila sikap dan perlakuan orang tua / pengasuh tidak tepat, akan sulit sama sekali diatasi.
2.         Perlakuan dan pola Asuh Orang Tua yang kurang tepat.
orang tua pasti sayang pada anaknya namun dalam mengepresikan kasih sayangnya pada anak bisa saja tidak tepat  mungkin terasa oleh anak mungkin pula berlebihan ukurannya. perlakuan dan pola asuh orang tua yang tepat sejak awal kehidupan anak diperlukan untuk memenuhi kebutuhan psikologi logis yang sangat memuaskan. melalui ikatan emosional dan kasih sayang dengan sadar secukupnya. anak akan memiliki rasa aman. kehangatan dan penerimaan yang membuat dirinya berharga. keadaan yang dirasakan anak ini menjadi dasar untuk mengembangkan perilaku sosial yang baik dikemudian hari. beberapa perlakuan orang tua yang kurang tepat karena terlalu sedikit atau terlalu banyak memenuhi kebutuhan dasar psikologis anak dapat menjadi penyebab perkembangan perilaku mau menang sendiri pada anak. perlakuan tersebut misalnya sebagai berikut. 

DOWNLOAD FILE SELENGKAPNYA

No comments:

Post a Comment