MAKALAH
PKN
“BUDAYA POLITIK INDONESIA”
DISUSUN
OLEH :
Nama
: DEFIT KURNIAWAN
Kelas
: XI IIS 1
SMA NEGERI 1 MANTUP
TAHUN
PELAJARAN 2014/2015
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha
Esa yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan
makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini saya susun sebagai tugas dari mata kuliah
Pendidikan Kewarganegaraan dengan judul “Budaya Politik Indonesia”.
Terima kasih saya sampaikan kepada Bapak/Ibu Guru mata
Pendidikan Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan Bimbingan demi
lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini saya susun semoga bermanfaat, dan
dapat memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
DAFTAR ISI
Halaman
Judul .......................................................................................................... i
Kata
Pengantar .......................................................................................................... ii
Daftar Isi.................................................................................................................... iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar
Belakang Masalah ................................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
A.
Definisi Budaya Politik............................................................................... 2
B.
Tipe-Tipe Budaya Politik yang berkembang di
Indonesia.......................... 2
C.
Pentingnya
Sosialisasi Politik dalam Perkembangan Budaya Politik di Indonesia 4
D.
Penerapan
Budaya Politik Partisipan dengan memperhatikan Etika Berpolitik 6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan................................................................................................... 10
DAFTAR
PUSTAKA............................................................................................... 11
BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Kehidupan manusia di dalam masyarakat,
memiliki peranan penting dalam sistem politik suatu negara. Manusia dalam
kedudukannya sebagai makhluk sosial, senantiasa akan berinteraksi dengan
manusia lain dalam upaya mewujudkan kebutuhan hidupnya. Kebutuhan hidup manusia
tidak cukup yang bersifat dasar, seperti makan, minum, biologis, pakaian dan
papan (rumah). Lebih dari itu, juga mencakup kebutuhan akan pengakuan
eksistensi diri dan penghargaan dari orang lain dalam bentuk pujian, pemberian
upah kerja, status sebagai anggota masyarakat, anggota suatu partai politik
tertentu dan sebagainya.
Setiap warga negara, dalam
kesehariannya hampir selalu bersentuhan dengan aspek-aspek politik praktis baik
yang bersimbol maupun tidak. Dalam proses pelaksanaannya dapat terjadi secara
langsung atau tidak langsung dengan praktik-praktik politik. Jika secara tidak
langsung, hal ini sebatas mendengar informasi, atau berita-berita tentang
peristiwa politik yang terjadi. Dan jika seraca langsung, berarti orang
tersebut terlibat dalam peristiwa politik tertentu.
B. Rumusan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami
pembahasannya maka penulis dapat memberikan batasan-batasan pada :
1. Pengertian Budaya Politik
2. Budaya Politik Yang Berkembang Dalam Masyarakat indonesia
3. Pentingnya Sosialisasi Pengembangan Budaya Politik
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Definisi Budaya Politik
Budaya berasal dari kata “budhayah” yang memiliki
artri akal. Atau dapat di definisikan secara terpisah yaitu terdiri dari dua
buah kata yakni “budi” dan “daya” yang apabila di gabungkan
menghasilkan sintesa arti membudayakan budi atau menggunakan akal budi tersebut. Kemudian
pengertian tersebut berubah menjadi pengertian dengan kata Culture yaitu
sebagai segala daya dan aktivitas manusia untuk mengolah dan mengubah apa yang
menjadi objeknya.
Definisi lain juga mengartikan bahwa budaya adalah suatu
keseluruhan kompleks yang meliputi pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral,
hukum, adat istiadat dan kemampuan yang lain serta kebiasaan yang dapat dilakukan
manusia sebagai anggota masyarakat.
Sedangkan kata politik secara etimologis berasal dari bahasa
yunani yaitu politeia , yang di dalam bahasa Indonesia, politik dalam
arti politics mempunyai makna kepentingan umum warga Negara suatu bangsa.
Sedangkan makna politik secara umum, mernyangkut proses
penentuan tujuan Negara dan cara melaksanakannya, dan pelaksanaan tujuan itu
memerlukan kebijakan-kebijakan umum yang menyangkut pengaturan, pembagian
alokasi sumber di sebuah Negara. Dengan demikian politik membicarakan hal-hal
yang berkaitan dengan Negara, kekuasaan, pengambilan keputusan, serta
keijakan-kebijakan.
Lalu, apakah yang di maksud dengan budaya politik?
Budaya politiki adalah perwujudan nilai-nilai politik yang
di anut oleh sekelompok masyarakat dengan menggunakan akal budinya yang
diyakini sebagai pedoman dalam melaksanakan kegiatan politik kenegaraan.
Sedangkan penggabungan dari beberapa pendapat yang di
kemukakan para ahli, bahwa budaya politik adalah suatu orientasi yang
khas dari warga Negara terhadap system politik dan aneka ragam bagiannya
dan sikap/peranan warga Negara yang ada di dalam sebuah Negara.
B.
Tipe-Tipe Budaya Politik yang
berkembang di Indonesia.
Secara umum, budaya politik yang
berkembang di Indonesia di klasifikasikan dalam tiga tipe yaitu: budaya politik
parochial, budaya politik kaula/subjek, dan budaya politik partisipan.
1.
Budaya politik parochial
Budaya politik parochial adalah budaya politik yang tingkat
partisipasi politiknya sangat rendah, hal itu disebabkan karena rendahnya
tingkat pendidikan yang ada dalam masyarakat tersebut. Pada umumnya budaya
politik tipe ini terdapat pada masyarakat yang trdisional dan lebih bersifat
sederhana.
Di Indonesia, unsur-unsur budaya lokal masih terdapat di
masyarakat tradisional atau masyarakat pedalaman. Pranata, tata nilai, dan
unsur-unsur adat lebih banyak di pegang teguh dari pada hal-hal yang menyangkut
persoalan mengenai pembagian peran dalam politik. Pemimpin adat atau kepala
suku yang nota bene adalah pemimpin politik, ternyata faktanya dapat berfungsi
pula sebagai pemimpin agama atau pemimpin sosial masyarakat bagi
kepentingan-kepentingan ekonomi.
Mochtar masoed dan Colin Mc Andrew, bahkan
menyatakan bahwa budaya politik parochial menunjuk pada orang-orang yang sama
sekali tidak menyadari atau mengabarkan adanya pemerintahan dan politik. Mereka
ini mungkin buta huruf, tinggal di desa yang terpencil, atau bahkan mungkin
nenek-nenek tua yang tidak tanggap terhadap hak pilih dan mengungkung diri
dalam kesibukan keluarga. Mereka kebanyakan juga bermata pencaharian sebagai
petani dan buruh tani yang hidup dan bekerja di perkebunan-perkebunan di mana
kontak dengan system politik sangat kecil sekali.DOWNLOAD FILE DOC. LENGKAP
No comments:
Post a Comment