TAHAP
PELAPORAN AKUNTANSI PERUSAHAAN JASA
A. PENDAHULUAN
Sebelum memulai
pembahasan tahap pelaporan siklus Akuntansi perusahaan jasa, adabaiknya
terlebih dahulu mengingat kembali tahap – tahap siklus akuntansi yang telah
dipelajari sebelumnya, seperti :
· Tahap
pencatatan siklus Akuntansi perusahaan jasa yang meliputi suber bukti
transaksi, Analisis bukti transaksi, jurnal, dan buku besar.
· Tahap
pengikhtisaran siklus akuntansi perusahaan jasa yang meliputi neraca sisa,
kertas kerja, jurnal penyesuaian, jurnal penutup, dan neraca sisa setelah
penutupan.
Dengan mengingat kembali tahapan – tahapan siklus
akuntansi perusahaan jasa yang telah kita pelajari, maka diharapkan kita akan
mudah untuk memahami materi yang akan dipelajari karena merupakan kelanjutan
dari materi pelajaran sebelumnya, yaitu tahap pelaporan siklus akuntansi
perusahaan jasa.
B. PENYUSUNAN LAPORAN KEUANGAN (FINANCIAL STATEMENT)
Tahap yang
paling akhir dalam siklus akuntansi adalah tahap penyusun laporan keuangan,
yang isinya menginformasikan tentang perubahan posisi keuangan perusahaan
selama satu periode usaha atau satu periode pembukaan. Laporan keuangan yang
akan disusun pada pembahasan ini sumber datanya tidak langsung diambil dari
saldo – saldo perkiraan buku besar atau dari neraca sisa, seperi penyusunan
laporan keuangan pada bab sebelumnya. Akan tetapi, datanya diambil dari kertas
kerja yang telah dibuat pada BAB 4 sebelumnya, yang tentu saja datang telah
melalui tahap penyesuaian sehingga data yang disajikan dalam laporan keuangan
tersebut lebih up to date.
Laporan keuangan
terbagi menjadi 3 (tiga) jenis laporan, yaitu laporan laba rugi, laporan
perubahan modal, dan neraca.
1.
Laporan
Laba Rugi / Laporan Pendapatan (Income
Statement)
Laporan laba
rugi merupakan laporan yang menginformasikan hasil usaha perusahaan yang isinya
terdiri dari pendapatan usaha dan bebean usaha selama satu periopde usaha.
Selisih dari pendapatan dan beban akan diperoleh laba atau rugi, bergantung
pada mana yang paling besar. Bila pendapatan lebih besar yang diperoleh berupa Laba, tapi bila beban lebih besar dari
pada pendapatan berarti Rugi.
Pada Bab 5 di
kertas kerja yang telah disusun terdapat kolom rugi laba. Kolom tersebut jumlah
– jumlahnya mengambil dari kolom neraca sisa disesuaikan yaitu jumlah dari
perkiraan pendapatan dan dari jumlah beban – beban. Jumlah – jumlah yang dalam
kolom rugi laba dipersiapkan untuk penyusunan laporan laba rugi, sehingga saat
penyusunan laporan laba rugi datanya tinggal menyalin seadanya dari kolom rugi
laba tersebut.
Langkah – langkah penyajian laporan
laba rugi :
a. Menyiapkan
kertas kerja yang telah disusun.
b. Mengambil
data berupa jumlah – jumlah dari tiap perkiraan yang ada pada kolom rugi laba
pada kertas kerja, yaitu perkiraan pendapatan dan beban – beban.
c. Menyusun
laporan laba rugi yang dimulai dengan nama perusahaan pada baris pertama, judul
laporan pada baris kedua, dan periode pembuatan laporan pada baris ketiga
(perbulan atau pertahun).
d. Isi
laporan dimulai dari perkiraan pendapatan dan kemudian beban – beban
dikelompokkan tersendiri untuk dijumlahkan terlebih dahulu.
e. Mengurangkan
jumlah pendapatan usaha dengan jumlah beban usaha, sehingga diperoleh laba atau
rugi bersih.
2.
Laporan
Perubahan Modal (Capital Statement)
Laporan
perubahan modal adalah suatu laporan yang menginformasikan tentang perubahan
posisi modal selama satu periode tertentu. Data yang disajikan dalam laporan
perubahan modal, yaitu modal per awal
periode tertentu,laba atau rugi
bersih dari usaha, pengambilan pribadi (Prive) pemilik usaha selama berlangsung, dan modal perakhir periode tertentu.
Laporan perubahan modal ini, oleh beberapa perusahaan terkadang dibuatnya
bersatu dengan laporan neraca, sehingga tampilan modal dineraca lebih lengkap
seolah – olah memindahkan laporan perubahan modal kedalam neraca pada posisi
setelah kewajiban.
Data – data
untuk penyusunan laporan perubahan modal biasanya diambil dari neraca sisa.
Akan tetapi, kalau telah disusun kertas kerja maka lebih mudah mengambil data
dari kertas kerja, yaitu dari kolom neraca pada lajur kredit untuk modal awal,
dan lajur Dabet untuk prive, sedangkan data tentang laba atau rugi bersihnya
bersumber dari laporan laba rugi atau juga bisa dari kertas kerja, yaitu
sebagai selisih jumlah lajur debet dan kredit kolom rugi laba atau kolom
neraca.
Cara penyajian laporan perubahan
modal :
a. Menyiapkan
kertas kerja yang telah disusun.
b. Mengambil
data berupa jumlah modal dari lajur kolom neraca pada kertas kerja dan dari
jumlah prive dari lajur dabet kolom neraca pada kertas kerja.
c. Menyusun
laporan perubahan modal dimulai dengan nama perusahaan pada baris pertama,
judul laporan pada baris kedua, dan periode pembuatan laporan pada baris ketiga
(perbulan atau pertahun)
d. Isi
laporan dimulai dari awal, laba atau rugi bersih dari usaha, prive dan modal
akhir.