KARYA ILMIAH
TENTANG BAHAYA NARKOBA
Guru Pembimbing: Dra. IDA C.H, S.Pd
Disusun Oleh :
Nama kelompok : 1. SAMPURNO
2. NOVI
INDAH PRATIWI
Kelas : 9D
Kelas : 9D
MA NURUL ISLAM SUMBERDADI
TAHUN PELAJARAN 2011 - 2012
HALAMAN PENGESAHAN
Karya
tulis ini kami beri judul “TENTANG BAHAYANYA NARKOBA” untuk memenuhi tugas
BHS.INDONESIA dari Dra.Umi zuroh sebagai syarat untuk mengikuti ujian dan telah
disetujui oleh Dra.Umi zuroh. Meskipun karya ilmiah ini sudah kami susun dengan
sebaik-baiknya, tentu masih banyak kekurangannya.Maka dari itu kritik dan saran
sangat kami harapkan.
Dawarblandong, Maret 2012
Pembimbing
Dra. IDA C.H, S.Pd
KATA PENGANTAR
Puji syukur saya ucapkan atas kehadirat Allah SWT,
karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya masih diberi kesempatan untuk
menyelesaikan tugas Karya Ilmiah Bahasa Indonesia InI. Tidak lupa juga
Saya capkan terima kasih kepada guru bahasa Indonesia yaitu Ibu umi zuroh yang
telah membimbing Kami agar dapat mengerti tentang bagaimana cara menyusun karya
tulis ilmiah Ini.
Karya Ilmiah Ini disusun agar pembaca dapat
memperluas ilmu tentang Bahayanya Narkoba, yang Kami sajikan berdasarkan
pengamatan dari berbagai sumber. Makalah ini di susun oleh Kami dengan berbagai
rintangan. Baik itu yang datang dari Kami maupun yang datang dari luar. Namun
dengan penuh kesabaran dan terutama pertolongan dari Tuhan akhirnya Karya
Ilmiah ini dapat terselesaikan.
semoga Karya Ilmiah Kami Dapat bermanfaat bagi Para
Mahasiswa, Pelajar, Umum Khususnya pada Kami selaku yang membuat Karya ilmiah
ini dan semua yang membaca Karya Tulis Kami ini, Dan Mudah mudahan
Juga dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada pembaca . Walaupun
Karya Ilmiah ini memiliki kelebihan dan kekurangan. Kami mohon untuk saran dan
kritiknya. Terima kasih.
Mantup,
2012
Tim Penyusun,
HALAMAN
JUDUL............................................................................................ i
HALAMAN
PENGESAHAN ............................................................................. ii
KATA
PENGANTAR......................................................................................... iii
DAFTAR
ISI....................................................................................................... iv
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... 1
A. Latar Belakang................................................................................................. 1
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan............................................................................................................. 4
D. Metode............................................................................................................ 5
B. Rumusan Masalah............................................................................................ 4
C. Tujuan............................................................................................................. 4
D. Metode............................................................................................................ 5
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................... 6
A. Upaya Pencegahan........................................................................................... 6
BAB III PENUTUP............................................................................................. 7
A. Kesimpulan...................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................... 7
B. Saran............................................................................................................... 7
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Bahaya narkoba atau narkotika telah diketahui secara
luas. Namun masih, saja banyak yang doyan menikmati barang laknat itu. Kali ini
eL-Ka, menguraikan apa saja sih yang termasuk dalam golongan narkoba dan
bahayanya. Agar kita semua menghindarinya.
Mitra muda, tak dapat dipungkiri bahwa narkoba
merupakan wabah paling berbahaya yang menjangkiti manusia di seluruh pelosok
bumi. Tidak diragukan lagi, bahwa kelemahan iman dan ketidakbersimpuhan kepada
Allah dalam segala kesulitan merupakan faktor terpenting yang mengkondusifkan
kecanduan narkoba.
Manusia yang taat beragama pasti akan jauh dari
neraka narkoba. Tidak mungkin dia akan mengulurkan tangannya pada narkoba, baik
membeli, mengedarkan, maupun menyelundupkannya. Sebab, jalan narkoba adalah
jalan setan dan jalan Allah tidak mungkin bertemu dengan jalan setan.
Bahaya bagi pelajar
Di Indonesia, pencandu narkoba ini perkembangannya
semakin pesat. Para pencandu narkoba itu pada umumnya berusia antara 11 sampai
24 tahun. Artinya usia tersebut ialah usia produktif atau usia pelajar.Pada
awalnya, pelajar yang mengonsumsi narkoba biasanya diawali dengan perkenalannya
dengan rokok.
Karena kebiasaan merokok ini sepertinya sudah
menjadi hal yang wajar di kalangan pelajar saat ini. Dari kebiasaan inilah,
pergaulan terus meningkat, apalagi ketika pelajar tersebut bergabung ke dalam
lingkungan orang-orang yang sudah menjadi pencandu narkoba. Awalnya mencoba,
lalu kemudian mengalami ketergantungan.
Dampak negatif penyalahgunaan narkoba terhadap anak
atau remaja (pelajar-red) adalah sebagai berikut:
• Perubahan dalam sikap, perangai dan kepribadian,
• Sering membolos, menurunnya kedisiplinan dan
nilai-nilai pelajaran,
• Menjadi mudah tersinggung dan cepat marah,
• Sering menguap, mengantuk, dan malas,
• Tidak memedulikan kesehatan diri,
• Suka mencuri untuk membeli narkoba.
Berikut Jenis-jenis Narkoba Dan Apa Saja
Bahya-Bahayanya
1.
Opium
Opium adalah
jenis narkotika yang paling berbahaya. Dikonsumsi dengan cara ditelan langsung
atau diminum bersama teh, kopi atau dihisap bersama rokok atau syisya (rokok
ala Timur Tengah). Opium diperoleh dari buah pohon opium yang belum matang
dengan cara menyayatnya hingga mengeluarkan getah putih yang lengket.
Pada mulanya, pengonsumsi opium akan merasa segar
bugar dan mampu berimajinasi dan berbicara, namun hal ini tidak bertahan lama.
Tak lama kemudian kondisi kejiwaannya akan mengalami gangguan dan berakhir
dengan tidur pulas bahkan koma.
Jika seseorang ketagihan, maka opium akan menjadi
bagian dari hidupnya. Tubuhnya tidak akan mampu lagi menjalankan
fungsi-fungsinya tanpa mengonsumsi opium dalam dosis yang biasanya. Dia akan merasakan
sakit yang luar biasa jika tidak bisa memperolehnya. Kesehatannya akan menurun
drastis. Otot-otot si pecandu akan layu, ingatannya melemah dan nafsu makannya
menurun. Kedua matanya mengalami sianosis dan berat badannya terus menyusut.
2.
Morphine
Orang yang
mengonsumsi morphine akan merasakan keringanan (kegesitan) dan kebugaran yang
berkembang menjadi hasrat kuat untuk terus mengonsumsinya. Dari sini, dosis
pemakaian pun terus ditambah untuk memperoleh ekstase (kenikmatan) yang sama.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
Kecanduan bahan narkotika ini akan menyebabkan pendarahan hidung (mimisan) dan muntah berulang-ulang. Pecandu juga akan mengalami kelemahan seluruh tubuh, gangguan memahami sesuatu dan kekeringan mulut. Penambahan dosis akan menimbulkan frustasi pada pusat pernafasan dan penurunan tekanan darah. Kondisi ini bisa menyebabkan koma yang berujung pada kematian.
3.
Heroin
Bahan narkotika ini berbentuk bubuk kristal berwarna
putih yang dihasilkan dari penyulingan morphine. Menjadi bahan narkotika yang
paling mahal harganya, paling kuat dalam menciptakan ketagihan (ketergantungan)
dan paling berbahaya bagi kesehatan secara umum.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Penikmatnya mula-mula akan merasa segar, ringan dan ceria. Dia akan mengalami ketagihan seiring dengan konsumsi secara berulang-ulang. Jika demikian, maka dia akan selalu membutuhkan dosis yang lebih besar untuk menciptakan ekstase yang sama. Karena itu, dia pun harus megap-megap untuk mendapatkannya, hingga tidak ada lagi keriangan maupun keceriaan. Keinginannya hanya satu, memperoleh dosis yang lebih banyak untuk melepaskan diri dari rasa sakit yang tak tertahankan dan pengerasan otot akibat penghentian pemakaian.
Pecandu heroin lambat laun akan mengalami kelemahan
fisik yang cukup parah, kehilangan nafsu makan, insomnia (tidak bisa tidur) dan
terus dihantui mimpi buruk. Selain itu, para pecandu heroin juga menghadapi
sejumlah masalah seksual, seperti impotensi dan lemah syahwat. Sebuah data
statistik menyebutkan, angka penderita impotensi di kalangan pecandu heroin
mencapai 40%.
4.
Codeine
Codeine mengandung opium dalam kadar yang sedikit.
Senyawa ini digunakan dalam pembuatan obat batuk dan pereda sakit (nyeri).
Perusahaan-perusahaan farmasi telah bertekad mengurangi penggunaan codeine pada
obat batuk dan obat-obat pereda nyeri. Karena dalam beberapa kasus, meski
jarang, codeine bisa menimbulkan kecanduan.
5.
Kokain
Kokain disuling dari tumbuhan koka yang tumbuh dan
berkembang di pegunungan Indis di Amerika Selatan (Latin) sejak 100 tahun
silam. Kokain dikonsumsi dengan cara dihirup, sehingga terserap ke dalam selaput-selaput
lendir hidung kemudian langsung menuju darah. Karena itu, penciuman kokain
berkali-kali bisa menyebabkan pemborokan pada selaput lendir hidung, bahkan
terkadang bisa menyebabkan tembusnya dinding antara kedua cuping hidung.
Problem kecanduan kokain terjadi di Amerika Serikat,
karena faktor kedekatan geografis dengan sumber produksinya. Dengan proses
sederhana, yakni menambahkan alkaline pada krak, maka pengaruh kokain bisa
berubah menjadi sangat aktif. Jika heroin merupakan zat adiktif yang paling
banyak menyebabkan ketagihan fisik, maka kokain merupakan zat adiktif yang
paling bayak menyebabkan ketagihan psikis.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
Setiap tahun, Amerika Serikat membelanjakan anggaran 30 miliar dollar untuk kokain dan krak. Tak kurang dari 10 juta warga Amerika mengonsumsi kokain secara semi-rutin. Pemakaian kokain dalam jangka pendek mendatangkan perasaan riang-gembira dan segar-bugar. Namun beberapa waktu kemudian muncul perasaan gelisah dan takut, hingga halusinasi.
6.
Amfitamine
Obat ini ditemukan pada tahun 1880. Namun, fakta
medis membuktikan bahwa penggunaannya dalam jangka waktu lama bisa
mengakibatkan risiko ketagihan. Pengguna obat adiktif ini merasakan suatu
ekstase dan kegairahan, tidak mengantuk, dan memperoleh energi besar selama
beberapa jam. Namun setelah itu, ia tampak lesu disertai stres dan
ketidakmampuan berkonsentrasi, atau perasaan kecewa sehingga mendorongnya untuk
melakukan tindak kekerasan dan kebrutalan.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
Kecanduan obat adiktif ini juga menyebabkan degup jantung mengencang dan ketidakmampuan berelaksasi, ditambah lemah seksual. Bahkan dalam beberapa kasus menimbulkan perilaku seks menyimpang. Termasuk derivasi (turunan) obat ini adalah obat yang disebut “captagon”. Obat ini banyak dikonsumsi oleh para siswa selama musim ujian, padahal prosedur penggunaannya sebenarnya sangat ketat dan hati-hati.
7.
Ganja
Ganja memiliki sebutan yang jumlahnya mencapai lebih
dari 350 nama, sesuai dengan kawasan penanaman dan konsumsinya, antara lain;
mariyuana, hashish, dan hemp. Adapun zat terpenting yang terkandung dalam ganja
adalah zat trihidrocaniponal (THC).
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah, masalah –
masalah yang muncul dapat di Rumuskan sebagai berikut :
1. Apakah masih banyak masyarakat
yang belum mengetahui bahayanya narkoba.
2. Mengapa masyarakat belum
memiliki pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Mengapa
masyarakat belum memiliki konsep hidup sehat.
C.
Tujuan
Penulisan karya tulis ini bertujuan :
1. Agar Banyaknya masyarakat dapat
mengetahui bahayanya narkoba.
2. Agar Banyaknya masyarakat dapat
mengetahui pemahaman tentang bahaya narkoba.
3. Agar Banyaknya masyarakat
memiliki konsep hidup sehat.
D.
Metode
Metode Yg Digunakan Dalam Penulisan Ini AdalahMetode
Secara Langsung.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.
metode ini mengkaji berbagai referensi tentang bahayanya narkoba.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Upaya Pencegahan
Berbagai cara telah dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah peredaran narkoba. cara tersebut antara lain :
• Mengadakan pengawasan yang ketat
terhadap barang barang yang masuk.
• Memberikan hukuman yang berat
terhadap pengedar dan pemakai narkoba.
• melakukan kerja sama dengan
pihak yang berwenang untuk melakukan penyuluhan tentang bahaya narkoba, atau
mungkin mengadakan razia mendadak secara rutin.
• Kemudian pendampingan dari orang
tua siswa itu sendiri dengan memberikan perhatian dan kasih sayang.
• Pihak sekolah harus melakukan
pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena biasanya
penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan sekolah.
• Yang tak kalah penting adalah,
pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
• Meningkatkan iman dan taqwa
melalui pendidikan agama dan
• keagamaan baik di sekolah maupun
di masyarakat.
• Meningkatkan peran keluarga
melalui perwujudan keluarga sakinah, sebab peran keluarga sangat besar terhadap
pembinaan diri seseorang. Hasil penelitia menunjukkan bahwa anak-anak nakal dan
brandal pada umumnya adalah berasal dari keluarga yang berantakan (broken
home).
• Penanaman nilai sejak dini bahwa
Narkoba adalah haram
• sebagaimana haramnya Babi dan
berbuat zina.
• Meningkatkan peran orang tua
dalam mencegah Narkoba, di Rumah oleh Ayah dan Ibu, di Sekolah oleh Guru/Dosen
dan di masyarakat oleh tokoh agama dan tokoh masyarakat serta aparat penegak
hukum
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1) Masyarakat perlu menghindari
diri dari penyebaran narkoba
2) Upaya pemerintah memberikan
penyuluhan tentang penyebaran narkoba
3) Narkoba adalah barang yang
sangat berbahaya dan bisa merusak susunan syaraf yang bisa merubah sebuah
kepribadian seseorang menjadi semakin buruk
4) Narkoba adalah sumber dari
tindakan kriminalitas yang bisa merusak norma dan ketentraman umu.
5) Menimbulkan dampak negative
yang mempengaruhi pada tubuh baik secara fisik maupun psikologis.
B.
Saran
1. Hendaknya masyarakat peduli
tentang kesehatan
2. Pemerintah hendaknya segera
mencari solusi agar penyebaran narkoba tidak terjadi lagi
3. Hendaknya Pihak sekolah harus
melakukan pengawasan yang ketat terhadap gerak-gerik anak didiknya, karena
biasanya penyebaran (transaksi) narkoba sering terjadi di sekitar lingkungan
sekolah.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Yang tak kalah penting adalah, pendidikan moral dan keagamaan harus lebih ditekankan kepada siswa.
Karena salah satu penyebab terjerumusnya anak-anak
ke dalam lingkaran setan ini adalah kurangnya pendidikan moral dan keagamaan
yang mereka serap, sehingga perbuatan tercela seperti ini pun, akhirnya mereka
jalani.
Oleh sebab itu, mulai saat ini, kita selaku
pendidik, pengajar, dan sebagai orang tua, harus sigap dan waspada, akan bahaya
narkoba yang sewaktu-waktu dapat menjerat anak-anak kita sendiri. Dengan
berbagai upaya tersebut di atas, mari kita jaga dan awasi anak didik kita, dari
bahaya narkoba tersebut, sehingga harapan kita untuk menelurkan generasi yang
cerdas dan tangguh di masa yang akan datang dapat terealisasikan dengan baik.
DAFTAR PUSTAKA
No comments:
Post a Comment