KATA PENGANTAR
Tengadah jemari kehadirat illahi robi Allah SWT, Shalawat beserta salam semoga tercurah limpahkan kepada junjunan alam Habibana Wanabiyana Muhammad SAW. Berkat rahmat dan karunia kami dapat menyusun dan menyekesaikan makalah ini dengan judul ‘SEKS BEBAS’
Adapun isi dari makalah ini dikatakan sempurna ,bahkan kami menyadari masih banyak kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Maka dari itu kami mohon maaf atas kekurangan kami ini,harap maklum karena kami masih dalam tahap belajar.Selain itu kami senantiasa terbuka untuk menerima masukan guna penyempurnaan makalah di masa yang akan datang.
Mudah-mudahan makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Mantup, Oktober 2012
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB 1 PENDAHULUAN 1
1.1 Latar belakang 1
1.2 Identifikasi masalah 1
1.3 Tujuan penulisan 1
BAB 2 ISI DAN PEMBAHASAN 2
2.1 Sejarah seks bebas 2
2.2 Pengertian seks bebas 2
2.3 Macam-macam peyimpangan 3
2.4 Seks bebas di kalangan remaja 4
2.5 Dampak dan akibat 6
2.6 Penanggulangan 8
BAB 3 PENUTUP 10
3.1 Kesimpulan 10
3.2 Saran 10
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang penulisan
Dalam kehidupan sehari-hari manusia tidak bias lepas dari yang disebut seks. Karena dari situ awal sebuah kelangsungan hidup lewat reproduksi.
Namun saat ini seks tidak lagi dipandang seperti itu. Kata seks sudah diartikan negative dan menyimpang dari makna sebenarnya.
Bahkan dunia remaja sekaramg sudah rentan sekali dengan seks bebas.terutama bagi mereka yang berpacaran.
Karena itu kami tertarik untuk menjadikannya sebagai tema dari makalah ini.
1.2 Identifikasi Masalah
Adapun identifikasi dalam penyusunan makalah ini adalah:
1. Bagaimana sejarah seks bebas
2. Apa pengertian seks bebas
3. Apa saja macam-macam seks bebas
4. Apa dampak / akibat seks bebas
5. Bagaimana penanggulangan perilaku seks bebas
1.3 Tujuan Penulisan
1. Tujuan umum
Memenuhi Tugas Mata Pelajaran Penjaskes
2. Tujuan Khusus
• Mengetahui pengertian seks bebas
• Mengetahui macam-macam seks bebas
• Mengetahui bahaya seks bebas di kalangan remaja
• Mengetahui akibat perilaku seks bebas
• Mengetahui cara-cara penaggulangan seks bebas
BAB 2
ISI DAN BAHASAN
2.1 Sejarah seks bebas
Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada tahun 1960-an seolah sudah merambah kesini melalui piranti teknologi,informasi,dan sarana hiburan yang makin canggih,bintang-bintang porno,film baru Amerika kini dengan gampang bias dinikmati melalui alat pemutar VCD dan DVD.
Dilihat dari literature sejarah perilaku seks bebas sudah pernah menjadi tradisi dalam masyarakat zaman zahiliyah dulu. Zaman dimana kondisi masyarakat arab pra islam yang sangat tenggelam dalam “ Tanah Lumpur “ kebodohan dan keterbelakangan masyarakat. Senang pertikaian,pembunuhan ,kekejaman dan suka mengubur anak perempuan.
Potret sosisl mereka begitu gelap amat frimitive dan jauh dari peradaban pada zaman itulah berlaku tradisi perkawinan mode seks bebas.
Imam Bukhori meriwayatkan dalam sebuah hadist yang diceritakan melalui istri nabi Aisyah r.a ,bahwa pada zaman zahiliyah dikenak 4 cara pernikahan :
1. Gonta-ganti pasangan
2. Model keroyokan
3. Hubungan seks yang dilakukan oleh tuna susila yang memasang bendera / tanda di pintu-pintu rumah 4 model perkawinan sebagaimana berlaku sekarang.
Jika menyimak tiga model pertama dalam perkawinan masyarakat zaman zahiliyah di atas ada kesamaaan budaya dengan perilaku seks bebas,MBA,prostitusi dan hamil diluar nikah yang kian marak di zaman sekarang.Adakah ini pertanda titik balih budaya kontemporer yang bakal kembali ke zaman zahiliyah yang primitive dan gelap seperti dulu. . ?
2.2 Pengertian seks bebas
a. Secara umum
Seks bebas adalah sebuah perilaku beresiko yang merupakan sebuah hasil akumulatif dan kombinasi sejumlah faktor yang mampu menerabas norma-norma tersebut kita pelajari sejak kecil dan kita yakin seks bebas itu sebuah hal yang dilarang.
Seks bebas merupakan perilaku tidak terpuji yang melanggar nilai-nilai spiritual semua ajaran agama mengajarkan nilai dan norma dalam bergaul dan tentunya semua agama tidak setuju adanya seks bebas.Seks bebas tidak menjunjung nilai yang berlaku.
Seks bebas merupakan tingkah laku yang di dorong oleh hasrat seksual yang ditunjukan dalam bentuk tingkah laku.
b. Seks bebas dalam islam
Seks bebas dalam pengertian islam adalah zina meskipun banyak pengertian seks bebas tersebut apa yang di maksudkan seks bebas tetap merujuk ke istilah zina.
Zina adalah nama bagi hubungan seksual antara laki-laki dan perempuan tanpa nikah yang sah / bukan karena pernikahan subhat atau nama bagi perbuatan laki-laki yang meelakukan seks dengan perempuan yang menurut naluri manusia wajar tetapi dilarang oleh syara.
Hukuman bagi yang berzina dalam islam adalah 100x dan diasingkan selama satu tahun sedangkan bagi orang yang sudah / pernah menikah harus diranjam sampai mati.
Sabda rosululloh SAW :
“ Perawan dan pemuda yang berzina dijilid 100x “
Zina adalah perbuatan hina yang sangat dilarang oleh agama.
Q.S Al-Israa ayat 32 :
“ Janganlah kamu mendekati zina,sesungguhnya zina itu pekerjaan yang keji dan jalan yang amat jahat “
Dewasa ini kita melihat ada kecenderungan masyarakat bahwa pernikahan tidak di pandang institusi yang sacral atau sebagai fungsi prokreasi tetapi mulai mengarah sebagai fungsi rekreasi belaka.Keadaan ini juga dilihat oleh para siswa khususnya masyarakat barat melalui film-film.Jika pernikahan hanya dianggap sebagai fungsi rekreasi belaka maka untuk apa menikah ?? Apabila tujuan rekreasi mungkin munculnya seks bebas.
2.3 Macam-macam penyempingan
a. Penyimpangan individual
Penyalah gunaan narkoba
Pelacuran
Penyimpangan seksual (Homoseks, Lesbian, Biseksual, Pedofil, Sodomi, Zina, seks bebas,Transeksual ).
Tindak kriminal / kejahatan ( Perampokan,pembunuhan,pengrusakan, pemerkosaan dan lain-lain ) Dari sekian banyak bentuk penyimpangan yang paling menarik dan paling disukai bahasanya adalah penyimpangan seks.
b. Macam-macam Penyimpangan seks
1. Scoptophia : Suka melihat orang lain bersetubuh
2. Voyeuurisme : Suka ngintip cewe mandi telanjang
3. Pedophilia : Suka ngeseks dengan anak-anak,tidak berminat dengan orang Dewasa.
4. Bestially : Suka ngeseks dengan hewan atau binatang peliharaan seperti Ayam, itik, sapi, kambing, anjing dan lain-lain.
5. Fetishisme : Suka menyimpan dan mengumpulkan barang-barang perempuan Seperti bra,celana dalam dan lain-lain.
6. Nyamphomania : Perempuan yang kuat nafsu seksnya tidak puas berhubungan seks dengan satu laki-laki,melakukan seks dengan banyak laki-laki,tapi bukan jablai.
7. Satiriasis : Sebaliknya dari nyamphomania.Laki-laki yang kuat melakukan Hubungan seks dengan banyak perempuan.
8. Nechophilia : Suka ngeseks dengan mayat.
9. Incest : Suka ngeseks dengan saudara / keluarga sendiri. Seperti adik, kakak ,ibu atau ayah.
10. Zoophilya : Suka lihat hewan ngeseks.
11. Molested : Mencari kesempatan untuk bisa ngeseks paksa dengan terlebih Dahulu raba-raba punggung, buah dada. Contohnya dokter,dukun Yang berpura-pura akan memeriksa.
12. Trollisme : Laki-laki yang sika pacar / istrinya disetubuhi oleh orang lain, Selain itu baru dia yang horny.
13. Wifeswapping : Suka mengganggu istri orang lain dan ngeseks dengan istri orang Lain temasuk tuker-tukeran istri untuk ngeseks.
14. Exhibitionisme: Suka memperlihatkan bagian-bagian tubuh sehingga Menimbulkan gairah seks.
15. Sado-masokisme: Sado :suka memukul objek seksualnya sehingga dapat kepuasan Masokisme : Suka dipukul untuk dapat kepuasan seksual.
16. Proterrisme : Senang menggosok-gosoksn alat kelamin kepada orang lain di Tengah keramaian.
Faktor-faktor yang mempengaruhi seks bebas diantaranya :
1. Adanya pertentangan dari lawan jenis
2. Adanya tekanan dari keluarga dan teman
3. Kurangnya pengetahuan remaja tentang seks bebas
4. Kurangnya perhatian dari keluarga khususnya orang tua
5. Tipisnya keimanan
6. Kondisi stres yang dialami oleh remaja
2.4 Seks bebas di kalangan remaja
Saat ini bahasan mengenai seks bebas di kalangan remaja bukanlah hal asing atau aneh,bahkan bahasan seks bebas sudah menjadi makanan sehari-hari di kalangan remaja,mereka sudah tidak sungkan untuk berbicara mengenai seks.
Bahkan diantara mereka sudah banyak yang tidak hanya menjadikan seks bebas sebagai bahasan segari-hari tetapi sudah berani mempraktekannya dengan perbuatan,mereka sudah berani melakukan ‘HAL ITU ‘ tanpa berfikir panjang apalagi bagi mereka yang berpacaran seringkali mereka melakukan ‘ HAL ITU ‘ dengan mengatasnamakan cinta akibatnya banyak kasus kehamilan diluar nikah.
Menurut kasi remaja dan perlindungan Hak Reproduksi BKKBN Jawa Barat,Elma Triyulianti perilaku seks bebas di kalangan remaja memang sangat mungkin terjadi karena usia remaja adalah usia yang paling siap untuk melakukan hubungan seksual.
Lebih dari itu remaja juga menerima banyak rangsangan dari luar yang menstimulus mereka.Akibatnya terjadi pergesran perilaku pacaran di kalangan remaja dulu berpacaran hanya dilakukan berpegangan dan bergandengan tangan.Tetapi sekarang tanpa rabaan,ciuman dan belaian sering disebut bukan pacaran.
Fakta juga menunjukan,remaja semakin berani berpacaran di depan umum.Padahal semua itu mengarah pada perilaku seks bebas,banyak remaja yang melakukan hubungan seks pranikah,Hubungan seks sesama jenis (homo seks),mencari kesenangan seks sendiri (onani) sampai jajan denga para ‘PSK’.
Yang mengejutkan dari hasil survei BKKBN di kab.Majalengka (2003)
Menunjukan dari 347 remaja 51% wanita dan 49% laki-laki mengaku 88% mempunyai kekasih dan 12% tidak,dari jumlah tersebut mereka yang pernah melakukan hubungan seks.64% dengan pacar,21% lain-lain,9% sendiri dan 6% dengan wanita pekerja seks.Bayangkan. . . .” itu hanya di kabupaten Majalengka yang kita bayangkan hanya kota kecil.Lalu bagaimana dengan kota-kota besar lainnya?
Permasalahan tersebut menguatkan bahwa betapa pentingnya penyadaran bahaya seks bebas terhadap remaja.Jika prose situ tidak dilakukan akan ada konflik moral yaitu konflik antara beberapa kecenderungan.
Ada hokum moral yang mereka anggap betul dan baik tapi disisi lain mereka tidak bisa lepas dari hal itu.
Konlik yang umum terjadi dikalangan remaja adalah konflik seks mereka ingin bergaul kerap dengan lawan jenis dan ingin melakukan segala sesuatu sesuai dengan dorongan hatinya,tetapi hal itu bertentangan dengan larangan / pantangan agama dan nilai social.
Pemicu banyaknya perilaku seks bebas di kalangan remaja :
1. Proses pendidikan gagal
2. Sering mlihat pornografi dan porno aksi
3. Lagi nge_trend (pergaulan)
4. CINTA adalah ML
5. Mengikuti budaya barat seperti “ Valintine Days “
6. berpacaran
7. Terjerat dalam dunia abat-obatan
8. Terjerat dalam dunia gank-gank’an
2.5 Dampak dan akibat seks bebas
Ada beberapa dampak yang disebabkan oleh perilaku seks bebas diantaramya :
1. Aborsi
Aborsi adalah tindakan penghentikan kehamilan sebelum janin dapat di luar kandungan (sebelum usia 20 minggu kehamilan ).Bukan semata untuk menyelamatkan jiwa ibu hamil dalam keadaan darurat tapi juga bisa karena sang ibu tidak menghendahi kehamilan itu.
Ada 2 macam aborsi itu,yaitu :
Aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara alami tanpa intervensi tindakan medis dan aborsi yang direncanakan dimana melalui tindakan medis dengan obat-obatan saja (jamu,dan sebagainya) atau tindakan bedah atau tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina.
Penghentian kehamilan pada usia dimana janin sudah mampu hidup mandiri di luar rahim ibu (lebih dari 21 minggu usia kehamilan) bukan lagi tindakan aborsi tetapi pembunuhan janin atau infantisida.
Aborsi dilakukan karena terjadi kehamilan yang tidak di ingin.Apakah karena kontrasepsi yang gagal,perkosaan,ekonomi,jenis Kelamin atau hamil diluar nikah.
Jika dilihat kebelakang,mengapa banyak remaja yang aborsi,karena melakukan seks bebas.Untuk itu di perlukan pendidikan agama agar moral mereka tinggi dan sadar bahwa free seks tidak sesuai dengan agama dan berbahaya.
2. Kutil Kelamin
Sekitar 60% penderita penyakit kutil kelamin (condyloma acuminata)
Yang datang ke rumah sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandungmasih berusia 16 hingga 25 tahun.Itu artinya 60 dari 100 orang muda adalah penderita penyakit kutil kelamin,kenyataan ini tentu saja sangat mengkhawatirkan mengingat penyakit kelamin tersebut berpotensi untuk menjadi ganas atau kanker
Penyakit kutil kelamin hanya satu diantara deret penyakit kelamin.Penyakit ini menurut kepala bagian ilmu kesehatan kulit dan kelamin Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran (UNPAD) Bandung / RSUD Dr.Hasan Sadikin Bandung, Dr.Rachmat dinata Sp.K.K (K.) merupakan salah satu dari penyakit infeksi menular seksual (IMS).
Penyakit ini sering disebut penyakit silent,karena seperti tidak tampak tetapi ada.Tidak mematikan tapi jumlah penderitanya semakin meningkat.Dilihat dari jumlahnya penderita IMS laki-laki lebih banyak dari pada penderita perempuan.
IMS pada laki-laki menunjukan gejala seperti kencing yang teras panas,sakit bahkan bisa juga bernanah.Sedangkan pada perempuan berupa simptom yang kadang terasa kadang tidak.Karena itu seorang PSK yang menderita IMS bis melayani 3-5 orang pemalam
Penyakit IMS terjadi karena hubungan seksual yang tidak aman seperti gonta-ganti pasangan intim.Berhubungan dengan sesama jenis (homo seksual) atau berhubungan seks malalui anus,penyakit ini disebabkan oleh bakteri (sifilis dan gonorrhea),virus (kutil kelamin,herves,simplek,HIV / AIDS).
Pada pria penyakit ini menyerang bagian glans penis,batang penis,bagian dalam dari preputium,buah zakar dan selangkangan.Pad pria yang telah disunat lebih sering mengenai batang penis dan 10-25% melalui saluran kemih,sedanng pada wanita tampak menyebar cepat ke bibir kemaluan,klitoris,daerah parineal dan perianial,tapi yang paling sering pada penis dan leher rahim.
Hasil survei pada tahun 1995 menunjukan 37% pria menderita urethritis,jumlah ini meningkat menjadi 42% (1998) meningkat lagi menjadi 67% (2008).
3. HIV / AIDS
Aids (Acquired Imuno Deficiency Syndrome) ialah suatu penyakit
Yang disebabkan oleh Human Immunodeficiency Virus (HIV) penyakit ini mulai dikenal sejak tahun 1980 yang menimbulkan penurunan imunitas pada seseorang yang sebelumnya memiliki imunitas yang normal.
Darah,cairan vagina,air mani,dan air susu ibu dari orang-orang yang terinfeksi dengan virus HIV dapat menularkan virus tersebutke orang lain.Sebagian besar orang yang tertular virus HIV dengan cara berhubungan seksual dengan seseorang yang telah terinfeksi menggunakan jarum suntik sama-sama dengan orang yang terinfeksi.
Pencegahan aids dapat dilakukan dengan cara menghindari hubungan seksual diluar nikah,pemakaian komdom bagi mereka yang memiliki pasangan HIV positif.
Penderita HIV fositive berbeda dengan penderita AIDS.Penderita HIV fositive ialah seseorang yang telah terinfeksi virus HIV yang dapat menularkan penyakitnya walaupun tampak sehat.
Penderita AIDS ialah seseorang yang menunjukan tanda-tanda dari sekumpulan gejala penyakit yang memerlukan pengobatan setelah sekian lama terinfeksi HIV.Perjalanan waktu sejak seseorang penderita tertular HIV hingga menderita AIDS dapat berlangsung lama sekitar 5-10 tahun.
Gejala pada penyakit AIDS adalah sebagai berikut :
o Gangguan dalan system syaraf yang menyebabkan dalan berfikir,pelupa,marah-marah,sakit kepala dan penurunan libido.
o Demam dan berkeringat malam hari selama berbulan-bulan
o Batuk yang tidak sembuh-sembuh disertai sesak nafas
o Diare berat dan melelahkan
o Bintik-bintik berwarna ke ungu-unguan yang tidak biasa
o Kehilangan berat badan secara berlebihan tanpa alas an yang jelas
o Pembesaran kelenjar secara menyeluruh,di leher,ketiak dan lipatan paha
2.6 Penanggulangan perilaku seks bebas
1. Untuk orang tua
a. Cobalah berempati
Cobalah ‘menjadi’ mereka.Empati seperti itulah saran yang paling
Dianjurkan oleh para ahli dalam menjembatani komunikasi orang tua dan anak dalam menangani perilaku seks bebas di kalangan remaja.Baik dalam memberikan informasi-informsi dini tentang pergaulan,menjaga kesehatan reproduksi.maupun dalan penanganan kasus yang sudah berlanjut.
Hampir semua orang tua mengaku bermasalah dengan anak remajanya yang sedang pubertas semua orang tua juga mengaku ada gap (jarak) pada saat harus membicarakan tentang seks.
Jarak tersebut dapat berupa jomplangnya pengetahuan seks dan reproduksi orang tua di bandingkan dengan anak maupun pendekatan orang tua terhadap anak pada saat akan membicarakan masalah tersebut pasalnya sering kali pengetahuan anak tentang seks lebih jauh dari pada oramg tua.
Hal itu terjadi karena begitu banyak sumber informasi yang diperoleh anak.Melalui internet,tayangan televisi,buku-buku,film dan masih banyak lagi.Informasi itu juga sangat cepat berubah sehingga tidak dapat diikuti oleh orang tua,akibatnya dengan pengetahuan orang tua yang terbatas anak-anak pada umumnya melesat sendirian.Padahal,secara psikologis dorongan seksual usia remaja juga sangat tinggi.Akibatnya manakala ada dorongan dari teman-temannya untuk melakukan perilaku seks yang tidak semestinya,remaja itupun akhirnya bereksperimen (coba-coba).
Jika anak sudah berperilaku di luar batas kewajaran ataupun masih dalam mencari tahu apa itu perilaku seksual.jalan terbaik bagi para orang tua adalah mencoba menjadi mereka,menyelami apa yang di rasakan mereka.
Caranya,cobalah bergaul dengan teman-temannya,kenali lingkungannya,dekatilah dengan guru dan sekolah tempat anak tersebut bersekolah sehingga orang tua tahu dan memahami apa yang sedang terjadi pada anak.Kendati demikian tidak semestinya orang tua seakan-akan menjadi mata-mata bagi seluruh kegiatan anaknya.Jika hal itu terjadi orang tua akan berlaku over protective.
Padahal cara-cara yang mengarah pada otoritas sangat tidak disukai remaja karena otoritas merupakan sumber dari kekuasaan.Jika hal itu diterapkan remaja akan merasa sebagai ’Yang dikuasai’.
Seorang remaja akan sangat terbuka bila mereka diperlakukan sebagai teman atau sahabat.Langkah ini memang tidak mudah.
Syarat utama orang tua harus dekat dengan anak.. “ Bila kedekatan sudah terbentuk berbicara apapun akan mudah anak dan orang tua akan saling berbagi dalam segala hal.
Semua orang tua pasti akan sedih dan kecewa manakala mendapatkan anaknya terlanjur masuk pada pergaulan bebas.Jika itu terjadi,Jangan pernah ‘mendakwa’ mereka akan tetapi terimlah mereka apa adanya.Lalu berintrofeksilah,Apa akar masalah yang menyebabkan remaja melakukan hal itu ?? Orang tua jangan merasa benar sendiri,gois,toh anak remajanya menyimpang pasti ada apa-apanya
b. Memberikan pendidikan agama sejak dini
c. Memberikan perhatian dan pengertian terhadap anak remaja
d. Menjadi teman yang baik terhadap ank remaja
2. Untuk ‘Remaja’
a. Mengikuti kegiatan-kegiatan positif (pengajian,organisasi sekolah / sosial)
b. Memilih teman dan lingkungan pergaulan
c. Hindari ikut-ikutan pada gank-gank an
d. Hindari nongkrong-nongkrong yang tidak jelas
e. Hindari nonton film-film porno
f. Berfikir panjang
BAB 3
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dilihat dari literature sejarah perilaku seks bebas sudah pernah menjadi tradisi masyarakat zaman zahiliyah dulu,zaman dimana kondisi masyarakat Arab pra islam yang sangat tenggelam dalam kebodohan dan keterbelakangan masyarakat.Pada zaman itulah berlaku tradisi perkawinan model seks bebas.
Secara umum pengertian seks bebas adalah sebuah perilaku beresiko yang merupakan sebuah hasil akumulatif dari kombinasi.Sejumlah faktor yang mampu menerobos norma-norma,melanggar nilai-nilai spiritual semua ajaran agama,serta tidak menjunjung nilai yang berlaku di masyarakat.
Seks bebas di kalangan remaja bukanlah hal asing atau aneh bahkan bahasan seks bebas sudah menjadi makanan sehari-hari di kalangan remaja.Pemicu banyaknya perilaku seks bebas di kalangan remaja diantaranya : Proses pendidikan gagal,sering melihat pornografi dan pornoakasi,lagi nge_trend (pergaulan).
Cinta adalah ML,mengikuti budaya barat berpacaran,terjerat dalam obat-obatan dan lain-lain.
Perilaku seks bebas itu sendiri mempunyai dampak dan akibat diantaranya adalah aborsi,kutil kelamin,penyakit HIV /AIDS.Dan untuk menaggulangi banyaknya perilaku seks bebas pihak orang tua harus lebih.
Berempati terhadap anak memberikan pendidikan agama sejak dini,lebih perhatian dan pengertian terhadap anak remaja.
Dan untuk kita sebagai remaja,sebagai penerus generasi yang akan datang hindari seks bebas dengan cara mengukuti kegiatan-kegiatan positif (pengajian,organisasi sekolah / sosial) pandai-pandai memilih teman dan lingkungan pergaulan,hindari nonton film-flm porno.
3.2 Saran
Dalam makalah ini,diharapkan pembaca tidak puas sehingga pembaca masih terus menggali atau mencari referensi dari sumber-sumber lain.
Jika dalam penulisan makalah ini terdapat banyak kekurangan,harap dimaklumi karena penyusun masih dalam tahap belajar.
Kritik dan saran akan kami terima,drmi perbaikan kualitas makalah ini.